PERNIKAHAN YAHUDI - MUSLIM

PERNIKAHAN YAHUDI - MUSLIM

Polisi Israel memblokir lebih dari 200 pengunjuk rasa sayap kanan yang mencoba memasuki pernikahan antara seorang wanita Yahudi dan Muslim pada hari Minggu. Para pengunjuk rasa meneriakkan "kematian bagi orang-orang Arab" mereka berkumpul di luar gedung pernikahan, karena prasangka terhadap warga Palestina, Arab dan Muslim yang terus meningkat di Israel.

Pengadilan sebelumnya telah menolak permohonan Mahmoud Mansour, seorang pemuda Muslim, dan Morel Malka, wanita kelahiran Yahudi yang masuk Islam, sebagai protes dilarangnya pernikahan mereka di Rishon LeTzion, selatan Tel Aviv.

WANITA YAHUDI

Sebuah kelompok yang disebut Lehava, berkampanye menentang asimilasi Israe-Palestina, yang diselenggarakan dengan alasan agama dalam pernikahan.

Banyak para demonstran yang laki-laki muda mengenakan kemeja hitam, menuduh Malka menjadi "pengkhianat terhadap negara Yahudi" dan berteriak "bakar seluruh desa." Mereka melambaikan bendera Israel ketika mereka meneriakkan "kematian bagi kaum kiri" dan plakat yang digelar mengatakan "Asimilasi adalah Holocaust."

Sebuah demonstrasi kontra diadakan sebagai perlawanan dengan demonstran sayap kanan, di mana beberapa lusin Israel membawa bunga dan menyanyikan lagu-lagu cinta, menurut Haaretz . yel yel mereka mengatakan "Love for everyone" dan "Hanya cinta yang akan menang", mendorong para tamu mengucapkan terima kasih kepada -demonstran kontra.

Mansour, pengantin pria, mengatakan kepada Israel Channel 2, protes telah gagal merusak pernikahan mereka.

"Kami menari bergembira sampai matahari muncul. Kami mendukung koeksistensi ini, "katanya.

Serangan antara orang-orang Arab dan Israel dalam perang Gaza telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Remaja Palestina Mohammed Abu Khdeir diculik dan dibakar sampai mati di Yerusalem bulan lalu dan demonstran sayap kanan menyerang sebuah pawai anti-perang di Tel Aviv ketika serangan Israel di Gaza.

Sekitar 20 persen penduduk Israel adalah Arab, dengan sebagian besar dari mereka Muslim. Otoritas keagamaan menentang perkawinan silang karena khawatir itu akan berdampak negatif terhadap penduduk Yahudi Israel.

Ayah dari pengantin pada hari Minggu, Yoram Malka, mengatakan kepada televisi Israel ia menolak pernikahan putrinya, menggambarkan sebagai "peristiwa yang sangat menyedihkan." Dia mengungkapkan kemarahan bahwa putrinya telah masuk Islam dan memiliki hubungan dengan anak mertua barunya: "Masalah saya dengan dia adalah bahwa dia adalah orang Arab."

Presiden Israel Reuven Rivlin mengutuk protes di postingan Facebook.

"Ada garis merah antara kebebasan berbicara dan protes di satu sisi, dan hasutan di sisi lain," tulisnya. "Mahmoud dan Morel dari Jaffa telah memutuskan untuk menikah dan melaksanakan kebebasan mereka di sebuah negara yang demokratis."

"Manifestasi dari hasutan terhadap mereka yang menyebalkan dan menyedihkan, apa pun pendapat saya atau orang lain mungkin mengenai masalah itu sendiri. Tidak semua orang dapat berbagi seperti kebahagiaan Mahmoud dan Morel - tetapi setiap orang harus menghormati mereka, "tambahnya.